Senin, 14 November 2016

cara melestarikan gunung




1. Penanaman Kembali Hutan-hutan yang Gundul 
Penanaman kembali hutan-hutan yang gundul disebut juga reboisasi. Reboisasi
dilakukan melalui gerakan menanam pohon di tanah gundul, lereng gunung,
dan di lingkungan sekitar. Pernahkah kamu mendengar hutan lindung?
Pohon-pohon di hutan lindung sengaja dilindungi oleh manusia. Hutan
lindung berfungsi sebagai pengatur air, pencegah banjir dan erosi, serta
pemelihara kesuburan tanah.Dengan reboisasi, air hujan tidak langsung
mencapai tanah. Rimbunnya daun pepohonan akan menahan air.
Ketika air mencapai tanah, air akan masuk ke dalam tanah dan diserap
oleh akar tumbuhan. Jika tidak, dapat terjadi tanah longsor.
Untuk mencegah hutan-hutan menjadi gundul, juga dilakukan gerakan tebang pilih.
Artinya, penebangan pohon dilakukan pada pohon-pohon yang telah cukup tua.
Selain itu, penebangan pohon tidak dilakukan di hutan lindung. Hutan lindung adalah
hutan-hutan yang diperuntukkan pelestarian lingkungan dan daerah
resapan air.

2. Membuat Sengkedan
Pernahkah kamu melihat sawah di daerah pegunungan? Di daerah pegunungan, biasanya,
petani membuat sengkedan. Sengkedan disebut juga terasering, yaitu
tanah bertingkat. Sengkedan dibuat di tanah-tanah yang miring,
seperti di daerah pegunungan. Sengkedan bertujuan menahan pengikisan
tanah. Sengkedan membuat gerak air yang deras menjadi berkurang. Jadi,
erosi atau pengikisan tanah tidak terjadi.

3. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan bertujuan mencegah banjir. Parit yang banyak
sampah atau saluran-saluran air yang tersumbat sampah dapat menyebabkan
banjir. Oleh karena itu, kita harus membuang sampah pada tempatnya.
Jika masyarakat tidak peduli pada kebersihan, akan terjadi banjir. Banjir terjadi karena saluran air
tersumbat. Selain itu, jika tidak ada daerah resapan air juga dapat
menyebabkan banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar